Muharam adalah tahun istimewa bagi muslim. Karena sebagai tahun baru bagi muslim sedunia. Mometum itu dimanfaatkan oleh kaum muslimin untuk muhasabah. Baik secara duniawi maupun ukhrowi. Selamat ber-Muharam bagi yang merayakan.
Di penghujung tahun 1443 H, STAI Denpasar menggelar doa bersama. Antara lain bertujuan songsong Muharam 1444 H. Memohon kepada-Nya atas keselamatan individu, keluarga, dan semuanya.
Dalam acara ini dikolaborasi dengan acara Haul KH Abdul Fatah ke-31. Jumari dalam sambutannya menguraikan bahwa potret diri yang ada di spanduk adalah selain KH Abdul Fatah, KH Abdul Majid, dan Bu Nyai Mariah. KH Abdul Majid adalah putra dari KH Abdul Fatah. “Acara terselenggara atas kerjasama antara STAI Denpasar dengan forum Ikatan Alumni Al-Fattah Siman, Lamongan,” paparnya.
Lebih lanjut Jumari menyampaikan bahwa memang doa ini secara umum untuk kita semua. Namun secara khusus untuk yang di-Haul-kan: KH Abdul Fatah, KH Abdul Majid, bu Nyai Hajjah Mariah, dan pendiri Alma’ruf, KH Zaini Musthofa. Acara digelar di Aula STAI Denpasar, Kamis (28/7) menjelang salat maghrib. Turut hadir dalam acara ini ketua Yayasan, pimpinan, dosen, dan mahasiswa STAI Denpasar.
Diceritakan Jumari bahwa KH Abdul Majid adalah merupakan sahabat dari KH Zaini Mustofa. Pada saat sebelum berdirinya STAI Denpasar, KH Zaini Musthofa menghadap KH. Abdul Majid untuk mendapatkan petuahnya. Apa gerangan yang bisa dilakukan di Bali. Ternyata petuah beliau agar mendirikan lembaga pendidikan. Belakangan tahun 2008 berdiri STAI Denpasar.
Saat mengakhiri sambutannya Jumari pesan karena aktivitas kemahasiswaan yang padat dari siang menjelang sore, agar doa yang dipimpin H. Achmad Qosim “meski singkat yang penting ikhlas,” pungkasnya.
-Imam Muhayat-