G
N
I
D
A
O
L

Journal Membuat Warga Kampus Literat

Mayoritas jurnal ilmiah rerata diterbitkan oleh perguruan tinggi. Beberapa diantaranya diterbitkan oleh institusi, lembaga, dan atau stakeholders yang ber-visi literat. Tujuan terbitan adalah komunikatif dan informatif dalam berbagai pengembangan produk kinerja. Sisi positif terhadap adanya jurnal pada suatu lembaga, selain produk literasi, juga bermanfaat untuk pengembangan penelitian sebagai bentuk evaluasi suatu kinerja lembaga. Sehingga out come selalu bersifat kreatif, produktif, dan evaluatif terstruktur, serta berkelanjutan.

Pernyataan di atas terungkap komunikasi penulis dengan para pengelola Rumah Jurnal STAI Denpasar,  Selasa, 13 Juni 2023 di ruang dosen STAI Denpasar. 

Dalam pernyataan Chat WhatsApp, chief editor, R. Agro Samdhyo, S.E., M.M., mengungkapkan, “Widya Balina yang sudah terindeks Sinta, bisa digunakan Jafung (KUM 15) dan BKD (KUM 3,5).  Lebih lanjut, ia sampaikan, “ditunggu, ya, untuk teman-teman dosen STAI Denpasar afirmasi untuk diterbitkan,” ajaknya.

STAI Denpasar memiliki rumah jurnal: Widya Balina Journal dengan e-ISSN 2477-6491 – p-ISSN 2656-873X, dan Faidatuna Journal E-ISSN 2807-2936 –  p-ISSN 2986-7576. Jurnal pertama mulai terbit 2015 dan, jurnal kedua terbit 2020. Keduanya dapat dimanfaatkan semua dosen dalam bidang publikasi penelitian secara mandiri maupun penelitian kolaboratif. Jurnal ilmiah kampus tidak hanya berfungsi sebagai syarat isian Jafung dosen. Lebih dari itu menjadi bagian dari kualifikasi kampus sebagai university by research, sehingga kampus lebih literat dan benchmark.

Kepedulian kampus terhadap eksistensi jurnal ilmiah adalah keniscayaan. Yakni pengayaan dunia literasi inspiratif. Dimaksudkan inspiratif, jurnal dapat menjadi tersedianya bacaan, pemahaman, aktivitas analisis, dan yang lebih penting bagaimana karya jurnal mempunyai dampak solutif dalam menghadapi permasalahan di masyarakat.

Investigasi Test Programme for International for Student Assessment (PISA) yang diinisiasi UNESCO mempertunjukkan kualitas literat Indonesia masih harus terus ditingkatkan. Karena itu eksistensi jurnal ilmiah dan daya gerak minat baca bangsa dan upaya-upaya bangun pemantik baca berdampak literat siapa bertanggungjawab?