G
N
I
D
A
O
L

STAI Denpasar Meneguhkan Makna Qurban sebagai Pemotongan Sifat-sifat Hewani Menuju Sifat-sifat Manusiawi

Saat ditemui di tempat pemotongan hewan kurban di halaman STAI Denpasar, ketua STAI Denpasar, Jumari, S.P., M.Pd., mengucapkan Alhamdulillah bahwa ini kampus STAI Denpasar Bali dapat melanjutkan rangkaian Idul Kurban dengan memotong satu ekor sapi dan satu ekor kambing.

Hewan kurban sapi berasal dari para kumpulan muqarib antara lain: Hj. Kusjuniati, Bu Adis, para sivitas akademika, dan bantuan dari PKB Denpasar. Pak Jum, begitu panggilan akrabnya segera memberikan pernyataannya,  “Kurban dari PKB bukan kurban bermuatan politis, tapi betul-betul kurban dalam memaknai mendekatkan diri kepada Allah SWT.,” papar pak Jumari serius.

Adapun daging kurban didistribusikan kepada para Mustahik, namun bagi para muqarib  jika berpesan sebagian tentu tetap disisihkan buatnya. Pak Jum menegaskan, “Tidak menutup kemungkinan,  jika para muqarib menyerahkan semua kepada Amil, daging sapi dan kambing didistribusikan para Mustahik, tetangga yang berdekatan yang notabene saudara kita non-Islam dan tiga bagian dari daging kita distribusikan sesuai Syariah,” tuturnya.

“Sementara itu, tujuan daripada STAI Denpasar menyembelih hewan kurban pada hari Sabtu bertujuan supaya yang belum mendapat bagian pada hari Rabu, Kamis, dan Jumat dapat dicover susulan pemotongan,” katanya.

Selanjutnya pak Jum juga mengurai makna kurban secara spiritual,  “pemotongan hewan kurban tentu memaknainya memotong, memangkas sifat-sifat hewan: egois, permusuhan, hawa nafsu. Sifat-sifat, watak hewan dipotong atau disembelih. Kalau tidak bisa dihilangkan sama sekali, setidaknya dapat dikurangi,” himbaunya.

Senada paparan pak Jum, secara leksikal kata qurban dalam ilmu lughah tasyrif berasal dari dasar kata qariba – yaqrabu – qurban wa qurbanan wa qirbanan, yang artinya dekat . Dalam pengertian istilah, qurban artinya mendekatkan diri kepada Allah melalui ritual penyembelihan hewan ternak. Kata Qurban adalah isim masdar yang mengikuti wazan fu’la yang maknanya bisa fa’il dan bisa maf’ul. 

Arti kata qurban itu sebenarnya sangat luas. Apapun yang kita lakukan atas dasar niat untuk mendekatkan diri kepada Allah masuk dalam kategori qurbanun. Sehingga qurban bisa didefinisikan sebagai setiap bentuk ketaatan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT (kullu to’atin yataqorrobu biha ilallahi ta’ala).

Maka, ibadah sholat, puasa, zakat termasuk menyembelih binatang juga merupakan bagian dari qurban. Begitupun seseorang yang tengah menuntut ilmu, NYALEG … 🤲 bila semua  proses tersebut diniatkan untuk beribadah kepada Allah, maka juga masuk kategori qurban yakni mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Alquran pada surat Al Maidah ayat 27 yang menjelaskan kisah dua putra nabi Adam yakni Habil dan Qabil berqurban. Sementara itu dalam hadits, Rasulullah Saw., disebutkan juga bahwa sholat itu adalah salah satu jenis ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah (assholatu qurbanun). 

Jadi, kata qurban sebenarnya adalah semua ketaatan yang dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah termasuk bermakna qurban. Dalam konteks khususnya istilah qurban ini hanya spesifik pada pengorbanan Al-udhiyah yaitu pemotongan binatang ternak untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT., pada hari Sabtu (1/7/2023), segenap sivitas akademika STAI Denpasar mengadakan ritual penyembelihan hewan qurban yang dihadiri oleh ketua Yayasan Al-Ma’ruf Denpasar, Badi’atussolihah, M.M., dan ketua STAI Denpasar, Jumari, S.P., M.Pd., dan segenap admission, kepala pusat P3M. Terlihat juga para aktivis mahasiswa tidak ketinggalan membantu acara tersebut yang dilaksanakan di halaman gedung STAI Denpasar. Bismilah dan Alhamdulillah, semoga berkah menyertai kita semua, amin.