Denpasar (08/06/2023) – Perubahan begitu cepat berdampak pada ilmu dan kompetensi seperti sekarang ini. Kebijakan yang memihak pada realitas perubahan itu mempunyai implikasi strategis dalam berbagai aktivitas kehidupan. Dinamika diperlukan sehingga fleksibel dan kreatif tumbuh sikap dan tindakan yang siap menghadapi perubahan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh ketua STAI Denpasar, Jumari, S.P., M.Pd., saat ditemui di kantornya selepas menerima beberapa tamunya. “Oleh karena itu banyak hal yang dapat didiskusikan dalam berbagai kegiatan akademik, baik bersifat pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat maupun terkait penunjang lainnya. Dalam konteks kampus merdeka mahasiswa dengan kualifikasi khusus pada akhir studi tidak wajib menulis skripsi. Dengan syarat dapat membuktikan prestasinya memenangkan karya tulis ilmiah tingkat provinsi atau nasional atau internasional, misalnya. Atau bentuk kegiatan karya penelitian lain mengacu implikasi ilmiah. Jika hal itu dapat diterapkan ada banyak hal yang dapat dipetik. Antara lain tumbuh minat mahasiswa untuk mengembangkan diri bersentuhan langsung dengan berbagai event penting, baik lokal, nasional, dan internasional. Selain itu simbiosis mutualisme antara kampus dan mahasiswa dapat terwujud dan menjadi sisi positif benchmarking peringkat akreditasi kampus,” paparnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, “tidak menutup kemungkinan, kegiatan PPL dan KKN, biasanya membutuhkan durasi waktu panjang, sebulan/dua bulan/tiga bulan dapat dipadatkan dengan syarat tidak mengurangi produktivitas, kualitas, dan benchmarking suatu kegiatan,” kilahnya.
“Intinya begini, semua yang berkepentingan aktivitas kampus dapat menangkap dengan baik konsep merdeka kampus dalam konsep fleksibel dan kreatif benchmarking,” pungkasnya.