Selasa, 11 Februari 2025 Mahasiswa semester VI Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar Bali melakukan kunjungan Pondok Pesantren Al Mahalli Brajan, Imogiri, Bantul, Yogyakarta dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).
Wakil Ketua III STAI Denpasar Bali Dr. Sudarsono, M. Pd.I “menyampaikan dalam sambutannya bahwa kehadiran kami di sini ingin belajar bagaimana mengelola sistem pendidikan pesantren dan madrasah, Almahalli ini termasuk pondok yang sudah cukup lama.”
“Walaupun Yogyakarta ini sebenarnya banyak pondok pesantrennya, maka kami sivitas akademik memilih pondok ini untuk belajar perihal eksistensi dan keistiqomahan pesantren ini yang terus eksis.” Ungkap Ketua Lakpesdam NU Bali
KH. Ahmad Muhammad Nauval Al Bustomi “mengatakan bahwa KH. Ahmad Mudjab Mahalli merintis kembali pesantren ini pada tahun 1982 yang sebelumnya sudah berdiri pada tahun 1937 oleh KH. Muhammad Mahalli yang telah dibumi hanguskan oleh kolonial Belanda.”
“KH. Ahmad Mudjab Mahalli wafat pada usia 42 tahun termasuk Kiai yang produktif menulis dengan menghasilkan karya 162 dengan nama pena atas nama ayahnya dan anak-anaknya.”

“Almahalli sendiri adalah pondok pesantren yang berbasis salafiyah dan mendirikan pendidikan berbasis madrasah pada tahun 1985 dengan memiliki pendidikan dari PAUD, RA, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah. Kami rencana dalam waktu dekat akan mendirikan pendidikan ditingkat ibtidaiyah.”
“Diakhir pertemuan tersebut beliau mengatakan bahwa dipondok kami ada program takhashus bagi mereka yang ingin menghafalkan Alquran yaitu tahfidzul quran melalui metode talaqqi, tasmi, murajaah dan lainnya dengan syarat harus bahagia.” Pungkasnya