G
N
I
D
A
O
L

PBAK 2024 Resmi Ditutup, Mahasiswa Harus Mampu Berpikir dengan Nalar Kritis

Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan tahun 2024 Sekolah Tinggi Agama Islam Denpasar Bali resmi ditutup setelah kegiatan tersebut dimulai sejak hari jumat di kampus dan sabtu sampai hari ahad di Taman Pujaan Bangsa, Margarana, Tabanan. (30-1/24)

Mewakili Sivitas Akademika STAI Denpasar Bali Dr. Sudarsono, S. Kom.I, M. Pd.I “mengawali sambutannya dengan mengenalkan beberapa program studi yang ada di kampus serta prodi baru yaitu Komunikasi dan Penyiaran Islam.”

“Kami mengapresiasi para Camaba yang tetap mampu bertahan sampai selesainya acara ini dan berkegiatan di alam terbuka yang kita ini tidak boleh menolaknya tapi bagaimana mampu beradptasi dengan alam dan juga akal yang dimiliki.”

“Sehingga dari awal kegiatan hingga hari ini sebagai mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dan peluang ke depannya. Karena kita tidak tahu kedepannya bagaimana dengan lika liku yang ada.” Terang Dewan Ahli Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Bali

“Kondisi perkulanan kuliah biasanya ditengah semester empat biasanya sudah mulai jenuh, sehingga harus memiliki motivasi dengan niat yang lurus. Kuliah di STAI Denpasar Bali pertama harus dengan niat dalam rangka mencari ridha Allah dan kedua menghilangkan kebodohan.”

“Mahasiswa harus mampu berpikir kritis. Pengembangan hari ini harus diterima dengan kritikal thinking, harus mampu mengkroscek dengan nalar kritis dan selalu diasah, juga disertai dengan attitude dan adab.” Tegas Alumni Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo

“Kuliah adalah perjalanan yang cukup panjang, maka mahasiawa harus peduli dengan lingkungan sekitar, seperti teman-temannya di kelas jangan sampai menggunakan kacamata kuda yang apatis dengan lingkungan sekitar.” Pungkasnya.

Turut hadir dan mendampingi dalam acara tersebut hingga selesainya acara Sahrial Ardiansyah, SHI. MH mewakili dosen program studi Ekonomi Syariah. (SA)